Rabu, 23 November 2011

Tugas Softskill 5

Dwi Hartini (22110187)
2KB01

Pengertian Project Scope Management
  • Scope mengacu pada semua pekerjaan yang terlibat didalam menciptakan produk-produk dari proyek dan proses yang digunakan untuk membuatnya.
  • Delivarable adalah produk yang diproduksi sebagai bagian dari proyek seperti perangkat keras, dokumen perencanaan, atau rapat.
  • Project Scope Management mencakup proses-proses yang terlibat dalam mendefinisikan dan mengendalikan apa yang tidak termasuk kedalam proyek.
Proses Projeck Scope Management
  • Scope planning : menentukan bagai mana ruang lingkup akan ditentukan, diperifikasi, dan dikendalikan.
  • Scope definition: menelaah project charter dan pernyataan ruang lingkup awal dan menambahkan informasi lebih lanjut sebagai persyaratan yang dikembangkan dan perubahan permintaan tersebut disetujui.
  • Membuat WBS:mengelompokkan penyampaian proyek besar menjadi lebih kecil, komponen lebih mudah ditangani.
  • Scope verivikasi : penerimaan mempormalkan ruang lingkup proyek.
  • Scope Control : Pengendalian perubahan ruang lingkup proyek.
Inisialisasi Proyek : Rencana strategis dan pemilihan proyek
  • Perencanaan strategis meliputi penentuan tujuan jangka panjang , memprediksi tren masa depan, dan proyeksi kebutuhan produk dan layanan baru.
  • Organisasi sering melakukan analisis SWOT.
  • Identifikasi proyek potensial.
  • Gunakan metode realistis untuk memilih proyek yang sedang dikerjakan.
  • Merumuskan inialisasi proyek dengan mengeluarkan project charter.
Mengapa perusahaan investasi pada IT
  • Hal ini sering sulit untuk memberikan justifikasi yang kuat untuk berbagai proyek IT. Tetapi semua orang setuju mereka memiliki nilai tinggi
  • Lebih baik menghitung mas karat dari pada menghitung sen dengan tepat.
  • Kriteria yang penting untuk proyek yaitu : ada kebutuhan untuk proyek tersebut seperti dana yang tersedia cukup dan dana yang kuat akan membuat proyek tersebut berhasil.
Identifikasi proyek potensial
  • Banyak organisasi mengikuti proses perencanaan untuk memilih proyek IT.
  • Sangat penting untuk menyelaraskan proyek IT dengan strategi bisnis.
  • Penelitian menunjukan bahwa mendukung tujuan bisnis eksplisit adalah nomor satu alas an dikutip untuk berfantasi dalam proyek IT
Metode pemilihan proyek
  • Biasanya tidak cukup waktu atau sumber daya untuk menerapkan semua proyek.
  • Metode untuk proyek-proyek memilih meliputi :
- Berfokus pada kebutuhan organisasi yang luas
- Kategorikan proyek tegnologi informasi
- Tunjukkan net present value atau analisis keuangan lainnya
- Menggunakan metode skor tertimbang
- Menerapkan balanced sorecard


Kategori proyek IT

  • Suatu kategorisasi menilai apakah proyek tersebut memberikan respon terhadap suatu masalah, kesempatan.
  • Kategorisasi lain adalah berdasarkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek atau tanggal dengan yang harus dilakukan.
  • Kategirisasi lain adalah prioritas keseluruhan proyek

sumber :
http://andrajubir.blogspot.com/2010/12/project-scope-management.html
mohiqbal.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Pertemuan+2.pdf
pm.professionaltrainings.com/BePRO807.pdf




Selasa, 22 November 2011

Tugas Softskill 4

Dwi Hartini (22110187)
2KB01

 
Project Integration Management

Integrasi Manajemen Proyek adalah proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa unsur-unsur berbagai proyek dikoordinasikan secara efektif. Integrasi manajemen adalah praktek membuat sesuatu di setiap bagian dari proyek ini adalah terkoordinasi.

Kunci sukses keseluruhan proyek : Project Integration Management yang baik.
·       Manajer Proyek harus mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung
·      Kebanyakan manajer proyek terlalu berfokus pada halhal yang detail tetapi melupakan big picture dari proyek yang sedang dikerjakan
·         Manajemen Integrasi Proyek, bukanlah integrasi perangkat lunak
·         Manajemen Integrasi Proyek: termasuk Interface 
·   Management (identifikasi dan manajemen poin-poin interaksi antar elemen-elemen dalam proyek

Proses dan overview Project Integration Management

Sembilan proses project integration management dapat menjelaskan bidang ilmu dan berbagai pengalaman praktis di manajemen proyek, dari sudut pandang komponen-komponen prosesnya. Proses-proses tersebut diorganisasikan menjadi sembilan bidang ilmu yang akan dijelaskan dibawah ini:

• Manajemen Lingkup Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan, agar dapat
dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang benar-benar
dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari persiapan, perencanaan
lingkup, penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup.

• Manajemen Waktu Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas,
pengurutan aktifitas, perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian
jadwal.

• Manajemen Biaya Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui. Terdiri dari
perencanaan sumber daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya.

• Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan
untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara paling
efektif. Terdiri dari perencanaan organisasi, perekrutan staff dan pembangunan tim
kerja.

• Manajemen Komunikasi Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat
dipastikan agar informasi proyek dapat dikumpulkan, disusun, disebar, dan
disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan
kinerja,dan penyelesaian      administratif.

• Manajemen Resiko Proyek, menjelaskan proses-proses yang berhubungan dengan
pengidentifikasian resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan penanggulangan resiko
dan    pengendalian  penanggulangan   resiko.

• Manajemen Pengadaan Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk
menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan,
perencanaan tata cara undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan
peserta, pemilihan mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan
penyelesaian    kontrak.

• Manajemen Integrasi Proyek, menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan, agar
dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik.
Manajemen integrasi terdiri dari pembuatan rencana proyek, pelaksanaan rencana
proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan

Kerangka kerja integrasi manajemen proyek. Pengembangan, atribut, dan elemen umum dari sebuah
rencana proyek .

Berpikir tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan gagasan-gagasan dalam sebuah kerangka konsep. Semakin matang konseptualisasi sebuah proyek, semakin mudah perencana proyek merunut semua aktivitas yang berjalan dalam rentang waktu pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan. Berawal dari tahap inilah, suatu proyek diperkirakan kelayakannya. Selanjutnya konsepsi dituangkan dalam sebuah perencanaan yang biasanya berbentukproposal.

Bersamaan dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan proposal, kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja, lebih dulu disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan cara memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalammanajemenproyek.

Manajemen proyek dalam hal ini berarti penerapan pengetahuuan, ketrampilan, sarana dan teknik untuk menjalani segala aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan proyek. Ruang lingkup pengetahuan tentang manajemen proyek (project management knowledge)meliputi: :

\(i) manajemen integrasi proyek, terdiri dari ;
pengembangan perencanaan proyek, pelaksanaan proyek dan kontrol terhadap perubahan secara terpadu. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh elemen proyek terkoordinasidenganbaik.

(ii) manajemen ruang lingkup proyek ;
dimulai pada saat proyek ditetapkan lalu tahap perencanaan, perumusan proyek, verifikasi proyek hingga pengawasan, sehingga dipastikan pekerjaan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan syarat keberhasilan proyek.

(iii) manajemen waktu ;
mulai dari merumuskan aktivitas-aktivitas, tahapan aktivitas, perkiraan waktu yang dibutuhkan, penyusunan jadwal hingga kontrol kerja. Manajemen waktu penting dalam memperkirakan berapa panjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek sehingga       dijamin            selesai  pada    waktunya.

(iv) manajemen biaya ;
meliputi perencanaan sumber daya, perkiraan besarnya biaya, penganggaran hingga kontrol pembelanjaan. Hal ini penting, terutama untuk pengajuan dana proyek kepada donor sehingga dalam pelaksanaannya proyek dipastikan selesai sesuai dengan biaya yang telah dianggarkan.

(v) manajemen mutu ;
dimulai dari perencanaan mutu, jaminan dan kontrol, penetapan standar yang ingin dicapai suatu proyek penting sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan bagi pelaksana proyek maupun pihak-pihak lain (stakeholder).

(vi) manajemen sumber daya manusia (SDM) ;
mulai dari perencanaan organisasi, persiapan staf dan persiapan tim karena sebuah tim pelaksana proyek harus terdiri atas manusia-manusia yang memiliki kemampuan, dedikasi dan integritas. Manajemen SDM ini penting untuk menyusun komposisi SDM yang efektif bagi pelaksanaan     proyek.

(vii) manajemen komunikasi proyek, terdiri atas ;
perencanaan komunikasi, sistem penyebaran informasi, pelaporan kinerja dan aspek administratif lain, ini untuk memastikan informasi seputar pelaksanaan proyek dapat dikelola denganbaik.

(viii)manajemen resiko
mulai dari identifikasi resiko, perencanaan manajemen resiko, analisa kualitatif dan kuantitatif resiko, perencanaan respon, monitoring dan kontrol resiko yang mungkin muncul (butir ini paling jarang dipersiapkan oleh sebagian besar pelaksana proyek, sehingga ketika muncul krisis tidak mampu menanggapi dengan cepat dan tepat). Proses ini erat kaitannya dengan identifikasi, analisis dan respon terhadap resiko yang muncul.

(ix)manajemen pengadaan
mulai dari perencanaan pengadaan, perencanaan kebutuhan sumber daya hingga segala urusan administrasi kontrak-kontrak, bagian ini tampaknya sepele, tapi menjadi penting ketika ditemukan bahwa pelaksana proyek perlu bantuan dari pihak luar atau pihak lain, misalnya dari donor, mitra kerja ataupun dari pemerintah.

INTEGRATED CHANGE CONTROL

·      Termasuk di dalamnya mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola perubahan selama project life cycle

·      Tujuan utama pengendalian perubahan
1.  Memperhitungkan faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan dalam rangka menjamin bahwa perubahan menguntungkan (cross check scope, time, cost & quality)
2.      Menentukan apakah perubahan sudah terjadi
3.      Mengelola perubahan yang terjadi

KONTROL PERUBAHAN DALAM PROYEK IT
1.      Pandangan lama: Tim Proyek harus melakukan apa yang sudah direncanakan tepat waktu dan tepat biaya.
2.      Masalahnya: Stakeholders jarang sekali menyetujui batasan proyek di awal, serta waktu dan estimasi biaya seringkali tidak akurat.
3.  Pandangan Modern: Manajemen Proyek adalah proses  komunikasi dan negosiasi yang konstan.
4.      Solusi: Perubahan seringkali memberikan keuntungan dan tim proyek harus membuat rencana untuk mengakomodasi perubahan tersebut.

Change Control System dan Change Control Boards (CCBs)

SISTEM KONTROL PERUBAHAN
Adalah proses yang terdokumentasi yang menggambarkan kapan dan bagaimana dokumendokumen proyek dan pekerjaannya dapat diubah
2. Menggambarkan orang yang berwenang untuk¢membuat perubahan dan bagaimana cara membuat perubahan tersebut
3.   Seringkali melibatkan Change Control Board(CCB),  manajemen konfigurasi dan proses untuk mengkomunikasikannya

CHANGE CONTROL BOARD
1.      Kelompok formal dari orang-orang yang bertanggung} jawab untuk menyetujui atau menolak perubahan dalam proyek CCB harus memberikan panduan untuk mempersiapkan} perubahan, mengevaluasi perubahan dan mengelola implementasi perubahan yang disetujui.
2.      Anggota CCB biasanya terdiri} atas stakeholders dari keseluruhan organisasi.
3.  Masalah yang dihadapi: CCB jarang bertemu dan} membuat keputusan akan perubahan membutuhkan waktu rapat yang panjang, padahal proyek harus terus berjalan karena dibatasi oleh waktu yang telah disepakat.

MANAJEMEN KONFIGURASI
1.    Cara menjamin bahwa deskripsi dari produk yang  dihasilkan sudah benar dan lengkap
2.       Berkonsentrasi pada identifikasi dan mengendalikan karakteristik produk berdasarkan fungsional dan desain fisik produk
3. Spesialis manajemen konfigurasi bertugas untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan
                  4.      konfigurasi, mengendalikan perubahan, mencatat dan melaporkan perubahan, serta  
                        audit produk-produk dalam rangka verifikasi kesesuaiannya dengan requirement.

sumber :

Minggu, 20 November 2011

Tugas Softskill 3

Dwi Hartini (22110187)
2KB01


Grup Proses
Proses Manajemen Proyek membentuk menjadi lima grup, berikut adalah:
1. Initiating Processes
2. Planning Processes
3. Executing Processes
4. Controlling Processes
5. Closing Processes

Penjelasan:
1. Initiating Processes, mengorganisasikan untuk memulai fase berikutnya dari suatu proyek.

2. Planning Processes, adalah yang terpenting untuk suatu proyek karena proyek melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Akibatnya ada proses yang relatif lebih dalam bagian ini.
a. Core Processes, di bawah ini yang termasuk core processes:
• Scope Planning.
• Scope Definition.
• Activity Definition.
• Activity Sequencing.
• Activity Duration Estimating.
• Schedule Development.
• Resource Planning.
• Cost Estimating.
• Cost Budgeting.
• Project Plan Development.
b. Facilitaing Processes, di bawah ini yang termasuk facilitating processes:
• Quality Planning.
• Organizational Planning.
• Staff Acquisition.
• Communications Planning.
• Risk Identifications.
• Risk Response Development.
• Procurement Planning.
• Solicitation Planning.

3. Executing Processes, mengintregasikan semua sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek, dengan melaksanakan apa yang telah direncanakan.
• Project Plan Execution
• Scope Verification
• Quality Assurance
• Team Development
• Information Distribution
• Solicitation
• Source Selection
• Contract Administration

4. Controlling Processes, mengukur dan memonitor secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
• Overall Change Control
• Scope Change Control
• Schedule Control
• Cost Control
• Quality Control
• Performance Reporting
• Risk Response Control

5. Closing Processes, melakukan formalisasi hasil proyek, berupa produk, servis, ataupun hasil khusus dari proyek.
• Administrative Closure
• Contract Close-out

Hubungan antara Grup proses dan area Knowledge
Knowledge berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu rencana demi kelancaraan proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan tugas knowledge ialah memonitor segala hal dari berbagai aspek yang terjadi didalam grup proses.

Dalam manajemen proyek terdapat 5 group proses yaitu :
- Inisiasi Proyek                          - Kontrol Proyek
- Perencanaan Proyek                 -  Penutupan/akhir proyek
            - Eksekusi Proyek

Pada sebuah siklus hidup proyek terdapat 4 fase yaitu inisiasi, perencanaan, pelaksanaan dan penutupan. Pada tahap inisiasi proyek terdapat 6 tahap untuk diselesaikan sebelum melangkah ke tahap perencanaan, yang pertama yaitu pendefinisian kasus bisnis yang dikembangkan, dimana kita dapat mencari definisi pengembangan secara terperinci, menganalisa solusi potensial yang tersedia, dari tiap-tiap solusi tersebut kita dokumentasikan potensi keuntungan, biaya, resiko dan isu-isu, solusi yang direkomendasikan dan implementasi umum.

Inisiasi Proyek
Inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk dan berakhir ketika manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk untuk memulai perencanaan.

Dokumen Inisiasi
Merupakan dokumen yang berisi tentang tahap awal kegiatan awal yang sudah dibentuk sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan oleh tim proyek.

Rencana Proyek
Adalah sebuah kerangka gagasan – gagasan dalam menjalankan sebuah manajemen proyek dan demi mensukseskan apa yang menjadi tujuan manajemen proyek itu dibuat.

Eksekusi Proyek dan Pengawasan Proyek
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables  atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol pelaksanaan proyek juga penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.

Studi Kasus : JWD Consulting and Project Management Intranet Site

  • ·         Studi kasus memberikan contoh dari apa yang terlibat dalam inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan penutup sebuah proyek IT.
  • ·         Studi kasus ini memberikan tampilan tampilan gambar besar mengelola sebuah proyek. Kemudian bab memberikan informasi rinci pada setiap bidang pengetahuan.

sumber :
http://rachmat-hidayat.web.id/
http://virgiawanfauzi.blogspot.com/2011/12/studi-kasus-jwd-consulting-and-project.html
http://google.com/


 

Sabtu, 19 November 2011

Tugas Softskill 2

Dwi Hartini (22110187)
2KB01


Gambaran Sistem dari Manajemen Proyek

Ketika jumlah dan tingkat kerumitan proyek terus berkembang, maka manajemen proyek itu harus semakin perlu dipraktekan untuk membiasakan diri menghadapi masalah – masalah maupun kerumitan yang ditemui. Sehingga tingkat kerumitan yang menjadi beban, lama – lama akan berkurang.
stakeholder dan top manajemen dalam proyek TI

Stakeholder adalah orang-orang yang terkait dalam aktivitas proyek dan setiap stakeholder mempunyai komitmen untuk bekerja secara professional dan bertanggung jawab dalam setiap manajemen proyek kerja. Stakeholder termasuk tim proyek, manajer proyek, sponsor proyek, maupun user (pengguna).
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran 
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur

Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal
1. UKURAN (SIZE) :- makin besar akan semakin komplek impersonal, semakinlugas , semakin sulit diarahkan, semakin sulit dipadukan.- ukuran menciptakan dilemma.- tak ada yang tahu ukuran yang optimum.
2. JUMLAH TINGKATAN HIRARKHI :- Kalau terlalu banyak bisa timbul kesulitan komunikasi vertikal.- Sebaiknya tak terlalu banyak.- Perhatikan efektivitas komunikasi.
3. STRUKTUR KEWENANGAN :- Orang-orang yang punya kewenangan membuat keputusan bagiorganisasi.- Siapa saja yang termasuk dalam struktur ?- Bila hanya satu orang bisa timbil kesulitan.- Pendelegasian wewenang.
4. STRUKTUR KOMUNIKASI :- Variabel yang terpenting.- Dari puncak hirarkhi sampai ke paling bawah.- Juga perlu diperhatikan komunikasi horisontal.
5. STRUKTUR TUGAS :- Sama dengan struktur peranan.- Cara organisasi membagi-bagi tugas/pekerjaan kepada anggota-anggotanya.- Apakah semua pekerjaan terbagi habis ?- Apakah semua anggota mendapat peranan ?- Apakah hanya orang tertentu saja yang berperan ?
6. STRUKTUR STATUS DAN PRESTIS :- Apa yang diperoleh dari organisasi dengan pengorbanan yangdiberikan ?- Apakah prestis (gengsi) seseorang akan naik dengan menjadianggota organisasi ?- Apakah prestis terbagi secara merata ?- Apakah organisasi memiliki jenjang status yang terbuka bagi semuaanggota ? 
7. JARAK PSIKOLOGIS :- Antara orang yang di puncak (pengambil keputusan) dan orang- orang di bawah (yang melakukan pekerjaan).- Komunikasi emosi antara orang-orang dalam hirarkhi.- Menunjukkan kemudahan komunikasi ver-tikal effektif/tidakPhase dan siklus hidup proyek . 
   Siklus hidup produk.

Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar .
 Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. 
sumber :

Kamis, 17 November 2011

Tugas Softskill 1

Dwi Hartini (22110187)
2KB01

Manajemen proyek merupakan suatu tata cara mengorganisir dan mengelola sumber
penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek dari awal sampai selesainya
proyek tersebut. Manajemen proyek dapat diterapkan pada jenis proyek apapun, dan
dipakai secara luas untuk dalam menyelesaikan proyek yang besar dan kompleks.
Fokus utama manajemen proyek adalah pencapaian semua tujuan akhir proyek dengan
segala batasan yang ada, waktu dan dana yang tersedia.
Seiring berkembangnya teknologi informasi, manusia mulai menggunakan
komputer dalam melakukan manajemen proyek, untuk membantu otomatisasi dan
perhitungan. Peralihan manajemen proyek dengan menggunakan komputer membuat
manajemen proyek menjadi lebih cepat, efektif dan efisien. Perkembangan perangkat
lunak yang pesat juga mendorong transformasi manajemen proyek yang tradisional
menjadi sebuah perangkat lunak manajemen proyek.
Perangkat lunak manajemen proyek (project management software) adalah
suatu kumpulan perangkat lunak yang mendukung perancangan dan pelaksanaan suatu
proyek dengan menggunakan media komputer. Perangkat lunak manajemen proyek ini
membantu kepala proyek dalam perancanaan, pengorganisasian, dan manajemen
sumber daya dalam proses penyelesaian suatu proyek. Perangkat lunak manajemen
proyek ini bertujuan untuk membantu mencapai tujuan dan hasil akhir proyek, dengan
batasan-batasan yang ada. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara mengoptimisasi
alokasi sumberdaya yang ada, dengan batasan, waktu, dan biaya.

  • Sejarah Ringkas Manajemen Proyek
manajemen proyek suatu disiplin ilmu era tahun 1950-an, Amerika bangsa yang pertama kali menggunakan manajemen proyek. Henry Gantt sebagai Bapak ilmu manajemen proyek, namanya juga menjadi metode bernama "Gant Chart". mempelajari manajemen proyek itu tidak sulit, karena didalamnya terdapat hal-hal yang biasa dilakukan setiap orang, cuma ditambahkan sedikit logika dan aturan yang khusus.
Untuk point kedua bagaimana kita mengetahui bahwa itu adalah sebuah proyek? diperlukan beberapa ciri-ciri atau karakterisistik dari proyek itu sendiri, dimana ada tujuan atau sasaran, memiliki rentang waktu atau deadline, waktu biaya dan syarat kerja yang lengkap, dan event atau kejadian sebelumnya belum pernah dilakukan.

Untuk point ketiga skill apa saja yang dibutuhkan? ada beberapa skill yang harus diperhatikan atau digunakan kepada owner, user, lingkungan dan team. Owner (atasan) memberikan informasi biaya atau budget dari segi finansial, dan resiko kedepan yang dihadapi, ketika berbicara user dapat mengajak untuk menggunakan hasil dari proyek. lau ketika berbicara dengan team tentunya harus ada keahlian tekhnik, dapat mengarahkan dan tentunya manajerial skill harus tetap ada. terakhir ketika kita berbicara dengan lingkungan dalam hal ini suatu instansi yang terkait atau pun pemerintah dapat meminta persetujuan atau izin akan adanya pengadaan suatu proyek tersebut.

Point kempat bagaimana dengan siklus hidup proyek? sebelumnya kita harus tahu apa itu proyek yang sudah disingggung pada point diatas. maka siklus dari proyek tersebut adalah sebagai berikut:
  1. siklus penentuan, tentukan masalah secra detail, teliti dengan tujuan proyek yang mau dilaksanakan,dan membuat sebuah team yang bisa mengerti dan bertangguang jawab atas proyek tersebut.
  2. siklus perencanaan, periksa kembali apakah proyek sudah pernah dijalankan, terus buat jadwal pelaksannaan proyek, manfaat proyek yang dilaksanakan, kualitas dan anggaran yang diperlukan.
  3. siklus eksekusi, tahpan implementasi dari proyek,dan hasil fisik atau produk yang dihasilkan, waktu dan biaya yang digunakan, dan dapat diukur sejauh mana proyek tersebut sudah dilaksanakan.
  4. siklus training dan penutupan, proyek yang sudah dilaksanakn tersebut harus diperkenalkan kepada pelanggan terakhir identifikasi proyek tersebut dan buat laporan proyek berupa template proyek tersebut.

DEFINISI PROYEK

Sebuah Proyek Adalah :
Komplek, tidak rutin, usahanya dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya dan spesifikasi k inerja yang disign untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

Tujuan manajemen Proyek :
  1. tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan (Proyek-proyek yang berorientasi keuntungan terkait dengan perusahaan, jasa dan properti)
  2. bersifat sosial benefit. (Proyek-proyek yang bergerak pada sektor publik atau pemerintahan)
berdasarkan tujuan di atas  dapat disimpulkan bahwa manajer proyek harus mempertimbangkan kapan proyek dimulai   dan kapan proyek dapat diakhiri dalam penjadwalan waktu yang tepat, sehingga proyek akan mempunyai nilai tambah (value added) dan nilai guna (value in use)

Gantt Chart merupakan visualisasi chart yang digunakan untuk menggambarkan jadual dari pekerjaan atau proyek.  






sumber :
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23459/4/Chapter%20I.pdf
http://ilmukomputer.org./2009/03/01/pengenalan_manajemen_proyek/
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRnhly29gn2mT-w8tXbgtE2WLLqFyizW-O2IJPkQf9LfGEsWiyb