Dwi Hartini (22110187)
2KB01
Project Integration Management
Integrasi
Manajemen Proyek adalah proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa
unsur-unsur berbagai proyek dikoordinasikan secara efektif. Integrasi
manajemen adalah praktek membuat sesuatu di setiap bagian dari proyek
ini adalah terkoordinasi.
Kunci sukses keseluruhan proyek : Project Integration Management yang baik.
· Manajer Proyek harus mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung
· Kebanyakan
manajer proyek terlalu berfokus pada halhal yang detail tetapi
melupakan big picture dari proyek yang sedang dikerjakan
· Manajemen Integrasi Proyek, bukanlah integrasi perangkat lunak
· Manajemen Integrasi Proyek: termasuk Interface
· Management (identifikasi dan manajemen poin-poin interaksi antar elemen-elemen dalam proyek
Proses dan overview Project Integration Management
Sembilan
proses project integration management dapat menjelaskan bidang ilmu dan
berbagai pengalaman praktis di manajemen proyek, dari sudut pandang
komponen-komponen prosesnya. Proses-proses tersebut diorganisasikan
menjadi sembilan bidang ilmu yang akan dijelaskan dibawah ini:
• Manajemen Lingkup Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan, agar dapat
dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang benar-benar
dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari persiapan, perencanaan
lingkup, penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup.
• Manajemen Waktu Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas,
pengurutan aktifitas, perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian
jadwal.
• Manajemen Biaya Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui. Terdiri dari
perencanaan sumber daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya.
• Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan
untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara paling
efektif. Terdiri dari perencanaan organisasi, perekrutan staff dan pembangunan tim
kerja.
• Manajemen Komunikasi Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat
dipastikan agar informasi proyek dapat dikumpulkan, disusun, disebar, dan
disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan
kinerja,dan penyelesaian administratif.
• Manajemen Resiko Proyek, menjelaskan proses-proses yang berhubungan dengan
pengidentifikasian resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan penanggulangan resiko
dan pengendalian penanggulangan resiko.
• Manajemen Pengadaan Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk
menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan,
perencanaan tata cara undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan
peserta, pemilihan mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan
penyelesaian kontrak.
• Manajemen Integrasi Proyek, menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan, agar
dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik.
Manajemen integrasi terdiri dari pembuatan rencana proyek, pelaksanaan rencana
proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan
• Manajemen Lingkup Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan, agar dapat
dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang benar-benar
dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari persiapan, perencanaan
lingkup, penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup.
• Manajemen Waktu Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas,
pengurutan aktifitas, perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian
jadwal.
• Manajemen Biaya Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui. Terdiri dari
perencanaan sumber daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya.
• Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan
untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara paling
efektif. Terdiri dari perencanaan organisasi, perekrutan staff dan pembangunan tim
kerja.
• Manajemen Komunikasi Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat
dipastikan agar informasi proyek dapat dikumpulkan, disusun, disebar, dan
disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan
kinerja,dan penyelesaian administratif.
• Manajemen Resiko Proyek, menjelaskan proses-proses yang berhubungan dengan
pengidentifikasian resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan penanggulangan resiko
dan pengendalian penanggulangan resiko.
• Manajemen Pengadaan Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk
menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan,
perencanaan tata cara undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan
peserta, pemilihan mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan
penyelesaian kontrak.
• Manajemen Integrasi Proyek, menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan, agar
dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik.
Manajemen integrasi terdiri dari pembuatan rencana proyek, pelaksanaan rencana
proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan
Kerangka kerja integrasi manajemen proyek. Pengembangan, atribut, dan elemen umum dari sebuah
rencana proyek .
Berpikir
tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan gagasan-gagasan dalam
sebuah kerangka konsep. Semakin matang konseptualisasi sebuah proyek,
semakin mudah perencana proyek merunut semua aktivitas yang berjalan
dalam rentang waktu pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan.
Berawal dari tahap inilah, suatu proyek diperkirakan kelayakannya.
Selanjutnya konsepsi dituangkan dalam sebuah perencanaan yang biasanya
berbentukproposal.
Bersamaan
dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan proposal, kerangka
kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja,
lebih dulu disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang
akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan
proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan
direncanakan, dan cara memahami berbagai proses interaksi yang secara
umum terjadi dalammanajemenproyek.
Manajemen
proyek dalam hal ini berarti penerapan pengetahuuan, ketrampilan,
sarana dan teknik untuk menjalani segala aktivitas yang sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan proyek. Ruang lingkup pengetahuan tentang
manajemen proyek (project management knowledge)meliputi: :
\(i) manajemen integrasi proyek, terdiri dari ;
pengembangan
perencanaan proyek, pelaksanaan proyek dan kontrol terhadap perubahan
secara terpadu. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh elemen
proyek terkoordinasidenganbaik.
(ii) manajemen ruang lingkup proyek ;
dimulai
pada saat proyek ditetapkan lalu tahap perencanaan, perumusan proyek,
verifikasi proyek hingga pengawasan, sehingga dipastikan pekerjaan yang
dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan syarat keberhasilan
proyek.
(iii) manajemen waktu ;
mulai
dari merumuskan aktivitas-aktivitas, tahapan aktivitas, perkiraan waktu
yang dibutuhkan, penyusunan jadwal hingga kontrol kerja. Manajemen
waktu penting dalam memperkirakan berapa panjang waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu proyek sehingga dijamin
selesai pada waktunya.
(iv) manajemen biaya ;
meliputi
perencanaan sumber daya, perkiraan besarnya biaya, penganggaran hingga
kontrol pembelanjaan. Hal ini penting, terutama untuk pengajuan dana
proyek kepada donor sehingga dalam pelaksanaannya proyek dipastikan
selesai sesuai dengan biaya yang telah dianggarkan.
(v) manajemen mutu ;
dimulai
dari perencanaan mutu, jaminan dan kontrol, penetapan standar yang
ingin dicapai suatu proyek penting sehingga mendapatkan hasil yang
memuaskan bagi pelaksana proyek maupun pihak-pihak lain (stakeholder).
(vi) manajemen sumber daya manusia (SDM) ;
mulai
dari perencanaan organisasi, persiapan staf dan persiapan tim karena
sebuah tim pelaksana proyek harus terdiri atas manusia-manusia yang
memiliki kemampuan, dedikasi dan integritas. Manajemen SDM ini penting
untuk menyusun komposisi SDM yang efektif bagi pelaksanaan proyek.
(vii) manajemen komunikasi proyek, terdiri atas ;
perencanaan
komunikasi, sistem penyebaran informasi, pelaporan kinerja dan aspek
administratif lain, ini untuk memastikan informasi seputar pelaksanaan
proyek dapat dikelola denganbaik.
(viii)manajemen resiko
mulai
dari identifikasi resiko, perencanaan manajemen resiko, analisa
kualitatif dan kuantitatif resiko, perencanaan respon, monitoring dan
kontrol resiko yang mungkin muncul (butir ini paling jarang dipersiapkan
oleh sebagian besar pelaksana proyek, sehingga ketika muncul krisis
tidak mampu menanggapi dengan cepat dan tepat). Proses ini erat
kaitannya dengan identifikasi, analisis dan respon terhadap resiko yang
muncul.
(ix)manajemen pengadaan
mulai
dari perencanaan pengadaan, perencanaan kebutuhan sumber daya hingga
segala urusan administrasi kontrak-kontrak, bagian ini tampaknya sepele,
tapi menjadi penting ketika ditemukan bahwa pelaksana proyek perlu
bantuan dari pihak luar atau pihak lain, misalnya dari donor, mitra
kerja ataupun dari pemerintah.
INTEGRATED CHANGE CONTROL
· Termasuk di dalamnya mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola perubahan selama project life cycle
· Tujuan utama pengendalian perubahan
1. Memperhitungkan
faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan dalam rangka menjamin bahwa
perubahan menguntungkan (cross check scope, time, cost & quality)
2. Menentukan apakah perubahan sudah terjadi
3. Mengelola perubahan yang terjadi
KONTROL PERUBAHAN DALAM PROYEK IT
1. Pandangan lama: Tim Proyek harus melakukan apa yang sudah direncanakan tepat waktu dan tepat biaya.
2. Masalahnya:
Stakeholders jarang sekali menyetujui batasan proyek di awal, serta
waktu dan estimasi biaya seringkali tidak akurat.
3. Pandangan Modern: Manajemen Proyek adalah proses komunikasi dan negosiasi yang konstan.
4. Solusi: Perubahan seringkali memberikan keuntungan dan tim proyek harus membuat rencana untuk mengakomodasi perubahan tersebut.
Change Control System dan Change Control Boards (CCBs)
SISTEM KONTROL PERUBAHAN
1 Adalah proses yang terdokumentasi yang menggambarkan kapan dan bagaimana dokumendokumen proyek dan pekerjaannya dapat diubah
2. Menggambarkan orang yang berwenang untuk¢membuat perubahan dan bagaimana cara membuat perubahan tersebut
3. Seringkali melibatkan Change Control Board(CCB), manajemen konfigurasi dan proses untuk mengkomunikasikannya
CHANGE CONTROL BOARD
1. Kelompok formal dari orang-orang yang bertanggung} jawab untuk menyetujui atau menolak perubahan dalam proyek CCB harus memberikan panduan untuk mempersiapkan} perubahan, mengevaluasi perubahan dan mengelola implementasi perubahan yang disetujui.
2. Anggota CCB biasanya terdiri} atas stakeholders dari keseluruhan organisasi.
3. Masalah yang dihadapi: CCB jarang bertemu dan} membuat keputusan akan perubahan membutuhkan waktu rapat yang panjang, padahal proyek harus terus berjalan karena dibatasi oleh waktu yang telah disepakat.
MANAJEMEN KONFIGURASI
1. Cara menjamin bahwa deskripsi dari produk yang dihasilkan sudah benar dan lengkap
2. Berkonsentrasi pada identifikasi dan mengendalikan karakteristik produk berdasarkan fungsional dan desain fisik produk
3. Spesialis manajemen konfigurasi bertugas untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan
4. konfigurasi, mengendalikan perubahan, mencatat dan melaporkan perubahan, serta
audit produk-produk dalam rangka verifikasi kesesuaiannya dengan requirement.
sumber :
http://yankumala.wordpress.com/2011/10/08/grup-proses-manajemen-proyek-dan-integrasi manajemen-proyek/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar